Sinopsis Veera Episode 462 Part 1

Sinopsis Veera Episode 462 Part 1. Di desa Pritampura, Ranvi mengabarkan pada ibu dan bibi gendutnya kalau Veera akan pulang besok, semua orang merasa senang, ketika itu Sonia mengunjungi rumah mereka “Maaf, hari ini aku sangat sibuk, aku datang kesini untuk mengundang kalian semua karena rumah sakit sudah selesai memperbaiki dan memasang interiornya untuk anak anak yang sakit, Ranvi juga harus datang karena telah banyak membantu aku” semua orang tersenyum “Kami semua pasti akan datang” sela Ratan “Gunjan, apakah kamu juga akan datang ?” Gunjan langsung melihat ke semua orang yang ada disana namun tak memberikan jawaban apa apa “Kalau begitu aku harus pergi sekarang, karena aku juga harus mengundang yang lainnya, permisi” Sonia lalu pergi dari sana,
 Ranvi melirik kearah Gunjan, Gunjan bergegas menuju ke kamarnya, Ranvi mengikutinya dan bertanya “Gunjan, kenapa kamu tak bersiap siap ? Kita harus pergi ke rumah sakit” Gunjan merasa jengah “Aku tak ingin pergi kesana, Sonia telah melakukan aktingnya dengan baik, ia mungkin saja akan melakukan sesuatu dibalik semua ini” Gunjan masih kesal dengan Sonia “Kita telah memutuskan untuk tak membicarakan tentang ia lagi, Gunjan” Ranvi mulai tak suka “Tapi aku ingin menyelesaikan semua ini agar semuanya bisa berjalan seperti biasa, tapi ia selalu mengacaukannya” ujar Gunjan kesal
Sinopsis Veera Episode 462 Part 1
Sinopsis Veera Episode 462 Part 1
Ranvi kembali tak suka dengan ucapan Gunjan “Gunjan, jangan menyalahkan ia lagi, sudah cukup !” Ranvi segera mengambil bajunya dari dalam lemari dan berkata “Kamu ini melihatnya dari sisi yang keliru, Gunjan, jadi kamu mengiranya juga salah, lihatlah ia dari sisi yang benar, ayooo ikut denganku” Gunjan langsung menggelengkan kepalanya “Tidak ! Kamu saja yang pergi !” Gunjan tetap bersikeras tak mau pergi “Baiklah, aku pergi !” Ranvi bergegas mengganti bajunya

Ratan sudah bersiap di ruang bawah “Ayooo, kita berangkat sekarang” ujar Ratan “Gunjan tak ikut, ibu” Ratan merasa heran “Memangnya ada apa, Ranvi ?” bibi Chaiji menyela pembicaraan mereka “Apakah Gunjan baik baik saja ?” Ranvi menganggukkan kepalanya “Dia tak ingin datang karena Sonia” bibi Chaiji merasa heran “Tapi Sonia kan yang mengundang kita, ini akan tak baik kalau dilihat tetangga” bibi Chaiji merasa cemas “Sudah biarkan saja, ada baiknya ia tetap dirumah dan beristirahat” kemudian mereka bertiga pergi dari sana

Di rumah sakit, Sonia sedang ngobrol dengan anak anak dan menyambut para tamu yang datang, beberapa perempuan memuji Sonia karena telah merawat anak anak mereka dengan baik “Kami memberikan berkat untukmu dan kedua orangtuamu untuk semua kebaikan yang telah kamu lakukan selama ini” ketika itu Balwant dan Bansuri datang kesana dan berkata “Selamat, dokter Sonia, kami sangat beruntung mempunyai anda di desa kami” Balwant memuji dokter Sonia yang notabene adalah anak kandungnya sendiri “Balwant ini sangat menyayangi anak anak, ia selalu jadi terharu dan tak tahan kalau melihat ada seorang anak kecil menangis” Bansuri menimpali ucapan suaminya “Jika memang demikian maka kenapa ayah tak melihat tangisanku selama ini, kenapa ayah tak datang menemui aku ?” bathin Sonia dalam hati dengan perasaan marah,

Saat itu Ranvi datang bersama Ratan dan bibi Chaiji, mereka juga mengucapkan selamat pada dokter Sonia, Balwant tak melihat Gunjan ikut bersama mereka “Ranvi, apakah Gunjan baik baik saja ? Kenapa ia tak ikut ?” Balwant merasa cemas “Gunjan baik baik saja, ayah, ia hanya tak ingin datang saja” Ranvi berusaha meyakinkan ayah mertuanya ini “Ayooo mari kita masuk ke dalam” Sonia mengajak para tamunya untuk masuk ke dalam ruangan, sementara Balwant masih mengkhawatirkan Gunjan dan bergegas berlalu dari sana untuk melihat keadaannya

Di rumah Ratan, rupanya kaki Gunjan terkilir, Gunjan merasa kesakitan dan menangis, ketika itu Balwant menemuinya dan merasa semakin khawatir ketika melihat anak kesayangannya itu menangis “Gunjan, apa yang terjadi ?” Gunjan segera memeluk ayahnya “Katakan pada ayah apa yang terjadi, apakah kamu bertengkar dengan Ranvi ?” Gunjan langsung menggelengkan kepalanya “Tidak, ayah, kakiku ini sakit” Balwant menggelengkan kepalanya “Tidak, ayah bisa melihat penderitaan yang lain di matamu” Balwant merasa sangat khawatir

“Ayah, bukan seperti itu” Gunjan tetap bersikeras menutupi perasaannya “Tapi ayah merasa sepertinya ada sesuatu yang lain, ayah ini ayahmu, Gunjan, jika ayah tak bisa mengerti penderitaanmu lalu siapa yang akan bisa mengerti ? Ayah memberikan kamu kasih sayang sama seperti ibumu, kamu bisa berbagai penderitaanmu dengan ayah, katakanlah, Gunjan, ada apa sebenarnya ?” Balwant sangat berharap Gunjan mau menceritakannya Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 462 Part 2

0 Response to "Sinopsis Veera Episode 462 Part 1"

Post a Comment