Sinopsis Uttaran Selasa 3 Mei 2016

Sinopsis Uttaran Selasa 3 Mei 2016. Veer memperlihatkan berkas perkara kasus Yuvraj kepada Gunvanti dan berkata,"Baca ini, pengacaranya mengatakan kepadaku kalau kita bisa menyesal jika masih menakut2i dan mengancam Mukhta. Mengapa ibu melakukan ini? Mengapa? Ibu adalah neneknya Yuvi. Bukannya membuat ia mengerti, ibu malah berpihak padanya?",

"Dia adalah cucuku",

"Jika Yuvi adalah cucumu, maka Mukhta juga adalah cucu dari seseorang. Jika Yuvi adalah anak dari keluarga ini, apa kita harus memberinya penghargaan atas perbuatannya?".

Yuvraj turun dari kamarnya, ia mendengarkan pembicaraan Veer dan Gunvanti.
Sinopsis Uttaran Selasa 3 Mei 2016
Sinopsis Uttaran Selasa 3 Mei 2016
Veer berteriak kepada Gunvanti, "Ibu gak boleh melakukan hal serendah ini! Ibu adalah seorang wanita, seorang ibu dan seorang nenek, setidaknya ibu memahami apa yang gadis itu rasakan. Dengarkan aku bu, jika gadis itu menarik kasusnya karena ancamanmu, aku akan tetap mendukungnya. Dalam kasus ini aku berada dipihaknya",

"Apa yang kamu katakan? kamu akan menghukum putramu sendiri? Apa kamu tau ia bisa masuk ke dalam penjara selama 10 tahun? Tahun2 berharga dalam hidupnya akan dihabiskan bersama para penjahat. Itu gak boleh terjadi!".

Yuvi terkejut mendengarnya. Veer berkata, "Aku adalah ayahnya, tanggungjawabku menyewa pengacara untuknya dan aku sudah melakukannya. Tapi aku gak akan menggunakan uangku, nama baik keluargaku dan kekuatan keluarga Bundela untuk menyelamatkannya. Kali ini ia harus dihukum. Hanya dengan ini kita akan melihat perubahan yang nyata dari dirinya".

Veer pergi meninggalkan Gunvanti. Yuvi benar2 panik mengetahui bahwa ia bisa masuk ke dalam penjara hingga 10 tahun.

Sementara itu, di kamarnya, Tej memakai pakaian pengantin dan berkata kepada dirinya sendiri,"Gadis impian, aku sudah siap untuk pernikahan kita, sekarang kamu juga sudah siap".

Chanda tiba2 masuk ke dalam kamar Tej dan berkata, "Gadis impianmu sudah gak sabar untuk melihat gaun pengantinnya dan kamu sudah memakai pakaian pengantinmu?" Chanda berfikir dirinya adalah gadis impian Tej.

Tej berkata dalam hati,"Siapa yang akan memberitahu wanita ini kalau ia bukanlah gadis impianku tapi ia adalah seorang penyihir".

Tej memberitahu Chanda,"Gaun pengantinmu akan segera datang sayang". Tej menarik Chanda ke depan cermin dan shock melihat sosok mereka berdua di cermin. Tej kemudian menggosok matanya dengan tangan dan berkata, "Ada sesuatu masuk kedalam mataku".

Di kampus, teman2 Yuvraj menghampirinya dan bertanya,"Yuvi, Darimana saja kau? kamu gak datang ke pesta. Hari ini kita gak boleh absen karena rektor akan memberikan kuliah",

"Lupakan tentang absen! Hidupku sedang hancur sekarang dan kalian mencemaskan tentang pesta dan absen!". Teman2nya kemudian pergi meninggalkan Yuvi sendirian.

Yuvi menghampiri Mukhta yang sedang berjalan ke gedung kampus. Yuvi meminta maaf dan berkata, "Jangan salah paham denganku, aku ingin minta maaf kepadamu. Aku melakukan kesalahan, kesalahan besar. Tolong maafkan aku, setelah hari ini kamu gak akan mendapatkan masalah berada didekatku. aku janji",

"Terimakasih Yuvi, setelah hari ini kan? Bagaimana dengan kemarin? Haruskah aku melupakan kepedihan, penderitaan dan hinaan itu? Luka di hati seorang gadis yang mengalami kejadian seperti itu, apa kamu bisa memahaminya? Nenekmu datang untuk mengancamku karena ia sama sekali gak memahaminya",

"Aku minta maaf untuk semua kesalahan ini, bahkan untuk kesalahan nenekku. Tolong maafkan aku",

"Kau gak menyadari kesalahanmu, kamu minta maaf karena kamu takut dihukum, kamu takut dikirim ke penjara. Aku gak akan pernah memaafkanmu",

"Kumohon cobalah untuk mengerti, hidupku akan hancur",

"Dan bagaimana dengan hidupku? Pengacaramu akan memberikan pertanyaan gak pantas yang harus aku jawab. Orang2 akan mempertanyakan perilaku ku, jadi aku gak akan pernah memaafkanmu, dan jika aku memaafkanmu maka semua gadis diseluruh dunia akan mengutukku. kamu harus dihukum atas kesalahanmu!".

Divya protes ketika semua anggota keluarga sedang menikmati halwa di meja makan, Divya berkata,"Orang tua sudah diusir dari rumah ini, kita dengan tenangnya makan dan memuji kelezatan makanan tersebut",

"Mengapa kita harus menangis untuknya sementara ibu sendiri merasa gak peduli pergi meninggalkan kita" jawab Tuan Takhur.

Divya melanjutkan, "Aku ingin tau mengapa gak ada seorang pun yang menangis untuknya, aku terima kalau ia telah melakukan kesalahan dan ia telah diusir karena kesalahannya itu, tapi gak ada kah yang memikirkan dimana ia berada sekarang? Apa yang ia lakukan? Kita duduk disini bergembira sambil makan halwa seolah kita telah terbebas dari hal yang buruk!",

"Mengapa kamu bicara seperti ini?" Tanya Tuan Takhur.

Damini berkata, "Aku mengerti kepedihannya. Nyonya besar sudah seperti ibu sendiri bagi nyonya Takhur",

"Jika ia adalah seorang ibu seharusnya ia bersikap seperti seorang ibu! Divya, apa yang kita minta darinya? Hanya permintaan maaf, ia gak mau melakukannya. Apa yang ia dapatkan dengan memisahkan Ichcha dari Meethi?" Tanya Tuan Takhur.

Divya berkata,"Apa yang dilakukan seseorang didalam hidupnya akan berbalik kepada dirinya sendiri. Jika Ichcha dan putrinya telah menjauh satu sama lain, apa yang telah dilakukan ibu? Apakah ibu yang meminta Ichcha untuk gak memberitahukan nama ayah dari putrinya? Dan mengapa kamu hanya melihat kebaikan dari 1 orang? Orang lain gak sebanding dengannya, apakah itu ibu ataupun Tapasya. Mengapa semua orang hanya melihat kesalahan ibu? Mengapa kalian gak melihat kesalahan Ichcha?",

Damini menjawab, "Ichcha telah melakukan kesalahan, kesalahan besar karena ia telah memilih jalan kebaikan",

"Jadi ia bisa melakukan apa saja atas nama kebaikan? Apa kita gak pernah kehilangan apapun karena kesalahan Ichcha? Kami bahkan mengirim Tapasya ke sekolah asrama karena Ichcha. Semenjak Ichcha datang ke rumah ini, kami kehilangan Tapasya",

Divya berdiri dari tempat duduknya dan berkata, "Kami yang selalu disalahkan! Putri kami, ibu kami, cucu kami!", Divya meninggalkan meja makan.

Divya meninggalkan meja makan. Damini menghentikan Divya dan berkata, "Ini bukan salah siapa2 tapi salah Ichcha, karena janji yang ia buat ketika masih kecil, ia tetap menjaga janjinya hingga hari ini. ia tetap menjaga kebahagiaan di rumah ini dan mengutamakan kebahagiaan Tapasya dibandingkan kebahagiaannya sendiri. Aku beritahu nyonya, Ichcha telah menghancurkan hidupnya sendiri demi kebahagiaan Tapasya. ia telah menghancurkan seluruh hidupnya. ia menyayangi putri Tapasya seperti putrinya sendiri, itu adalah kesalahannya. Dan kesalahan terbesar ada pada diriku, karena aku yang memintanya berjanji ketika ia masih kecil",

Damini meninggalkan ruangan itu. Divya berkata, "Harga dari pengorbanan mu dan putrimu sudah lama kami balas. Aku gak tau berapa banyak lagi kami harus membalasnya". Divya kembali ke kamarnya. Tuan Takhur berfikir,"Kita gak bisa lari dari masa lalu, kita gak akan pernah bisa lari darinya. Apakah Mukhta harus membayar mahal untuk masa lalu itu sekarang? "

Sesuai janji nenek, Tej datang ke hotel tempat nenek menginap untuk membicarakan masalah Mukhta.

Tej berkata, "Wow nyonya besar, kamu baru menghabiskan 1 malam di hotel ini dan kamu sudah membuka fikiranmu sekarang! Aku sangat bahagia kamu sudah menyetujuinya!",

"Tej Singh, jika aku memberikan apa yang kamu inginkan, apa balasan yang akan kamu berikan untukku?".

Tej mengeluarkan seikat uang dan meletakkannya diatas meja.

Nenek berkata,"Kau membayar seharga ini untuk masa depan Mukhta? Aku fikir kamu adalah keluarga Bundela",

"Aku adalah bagian dari keluarga Bundela, apa yang aku berikan ini adalah cinderamata, bukan harga untuk Mukhta. Mulai sekarang aku akan memberikan cinderamata seperti ini setiap kamu melangkah. Pegang kata2ku",

"Setiap menit kata2mu selalu berubah, mengapa aku harus percaya dengan kata2mu?",

"Kau benar2 businesswoman, ambil 20 lakh untuk uang muka",

"Aku telah menjaga Mukhta selama 20tahun dan hanya mendapatkan 1 lakh per tahun?",

"Baiklah, 50 lakh",

"Aku mengabdikan diri selama 50 tahun dikeluarga itu. Berapa harga yang akan kamu berikan untuk itu? Kita juga harus merahasiakan ini dari Chanda kan?",

"1 crore! Sekarang kita sepakati harga ini",

"Aku bukan pengemis jalanan, karena itu aku harus membuat kesepakatan untuk cucu yang telah aku besarkan dengan kasih sayang dan menjaganya dengan uang!".

Setelah Chanda keluar dari dalam kamar, Tej berkata kepada dirinya sendiri,"Dia fikir ia yang akan menjadi pengantin wanitaku? Yang akan menjadi pengantin wanitaku adalah gadis impianku!". 


0 Response to "Sinopsis Uttaran Selasa 3 Mei 2016"

Post a Comment