13 Penyakit Pertama Pada Bayi yang Perlu Ibu Tahu

Menjadi orang tua baru bisa jadi hal yang sangat membahagiakan sekaligus membingungkan, terutama karena kita belum mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan terkait kehadiran sang buah hati. Salah satu hal yang harus diketahui dari memiliki seorang bayi adalah memahami 13 penyakit pertama pada bayi

Hal ini penting untuk seorang Ibu tahu agar penanganan yang diberikan dapat dilakukan secara tepat. Penyakit pertama yang biasa menyerang pada bayi baru lahir adalah batuk pilek. Penyakit ini sebagian besarnya disebabkan oleh virus, dengan gejala meliputi hidung berair dan tersumbat serta batuk dan juga disertai demam. 

Batuk pilek juga bisa disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas dan tenggorokan yang berwarna merah. Pengobatan yang dirasakan cukup tepat adalah dengan memberi antibiotik (harus dengan resep Dokter). 

Jika sakit batuk pilek ini masih tetap berlanjut, maka akan dapat berkembang menjadi radang telinga. Ini merupakan penyakit kedua yang biasa melanda bayi. Radang telinga ditandai dengan banyaknya lendir yang keluar dari dalam hidung bayi serta napas tersumbat. 

Penyakit Pertama Pada Bayi
Photo: Copyright yogabeaconhill.com
Penanganan yang tepat adalah dengan memberi obat tetes khusus hidung serta menyedot cairan menggunakan alat khusus. Yang terpenting dari penanganan sakit ini adalah meningkatkan pertahanan tubuh dari bayi itu sendiri karena belum ditemukan obat untuk virus. 

Sebelum batuk pilek berkembang menjadi radang telinga, bayi harus segera mendapat penanganan dokter terutama apabila batuk pilek tak kunjung sembuh setelah lima hari. 

Penyakit berikutnya yang biasa ditemukan pada bayi adalah infeksi telinga. Penyakit ini pertama kali disebabkan karena virus batuk pilek yang masuk sampai ke dalam telinga. Namun, tak selamanya batuk pilek menyebabkan infeksi telinga karena bisa juga penyakit ini sebagai akibat dari air yang masuk ke dalam telinga. 

Apalagi jika air tersebut mengandung kuman, sehingga telinga meradang terutama di telinga bagian tengah. Gejala penyakit ini meliputi sakit di bagian telinga serta panas yang tak kunjung turun selama dua sampai tiga hari. 

Apabila bayi menderita infeksi telinga maka harus segera dibawa ke dokter. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa berujung pada kerusakan gendang telinga. Di tingkat yang lebih serius, infeksi telinga bisa mengakibatkan indera pendengaran rusak. 

Selanjutnya, penyakit bayi yang sering ditemukan adalah diare. Faktor penyebabnya sangat bermacam-macam, mulai dari keracunan makanan sampai dengan alergi susu. Diare yang diderita bayi dapat terlihat dari jumlah cairan yang dikeluarkan saat buang air besar lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. 

Pencegahan pada bayi yang terkena diare adalah dengan memberi minum seperti oralit atau minuman yang di dalamnya terkandung ion. Bayi usia enam bulan ke atas sudah diperbolehkan mengonsumsi minuman dengan kandungan ion. Sementara bayi di bawah enam bulan, penanganan yang tepat adalah dengan memberi ASI.
Photo: Copyright embodywellness.co.uk
Bayi dengan potensi asma atau alergi dapat menderita sesak napas sebagai komplikasi dari batuk pilek yang diderita. Ini karena kuman dari penyakit batuk pilek dapat menyebar menuju ke paru-paru. Ketika kuman batuk pilek telah menyerang paru-paru, ini artinya penyakit telah menjadi sangat serius dan harus segera diobati. 

Tanda-tanda sesak napas dapat terlihat dari cuping hidung bayi yang kembang kempis serta napasnya cepat hingga dada berubah cekung. Penyakit sesak napas termasuk penyakit yang serius dan harus segera ditangani secara lebih lanjut. Perawatan tidak bisa dilakukan hanya di rumah namun sudah harus ditolong oleh dokter. 

Selanjutnya ada pula penyakit tenggorokan. "Penyakit bayi" ini umumnya disebabkan oleh virus atau kuman. Tanda-tanda yang terlihat antara lain dalah tenggorokan berubah warna menjadi merah, bayi rewel karena kesakitan dan susah menelan. Dokter umumnya akan memberi obat untuk mengurangi rasa sakit dan vitamin. 

Akan tetapi pada sakit tenggorokan yang disebabkan kuman, dokter akan langsung memberikan antiobiotik. Kemudian, bayi juga rentan terserang sembelit. Penyakit ini terutama terjadi jika bayi kekurangan serat yang bersumber dari buah, sayuran serta ASI. 

mengobati bayi sakit
Photo: Copyright growingyourbaby.com
Penanganan yang tepat lebih kepada pengaturan pola makan untuk bayi serta memilih produk susu formula yang cocok apabila bayi tidak mengonsumsi ASI.  

Sahabat kejadiananeh.com, khususnya bagi kamu yang baru saja menikah dan sedang mengalami masa-masa kehamilan. Bahwa bayi juga bisa terserang infeksi pada saluran kemihnya. Hal ini dapat terindikasi dari susah buang air besar. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada bayi perempuan, tahukah kamu sebabnya? 

Ini semua karena saluran kemihnya lebih pendek dibandingkan laki-laki. Tanda yang mudah terlihat adalah batuk pilek serta sakit telinga. Orangtua harus waspada, bisa saja buah hatinya terserang infeksi pada saluran kemih. Gejalanya sendiri meliputi panas serta buang air kecil dengan jumlah yang relatif sedikit. 

Pada beberapa kasus bayi sakit yang ditemukan, mereka sama sekali tak menunjukkan gejala apapun. Dalam keadaan seperti ini justru akan lebih berbahaya karena infeksi saluran kemih bisa jadi telah merusak ginjal. Ada baiknya untuk segera periksakan bayi ke dokter, apabila demamnya telah mencapai 38 derajat Celcius.

Penyakit selanjutnya yang bisa dengan mudah menyerang bayi di awal usianya adalah muntah atau sering juga disebut gumoh. Penyakit ini terjadi karena ukuran perut bayi yang mungil belum memiliki daya tampung yang besar. Pemberian susu yang terlalu banyak bisa jadi akan membuatnya muntah. 

Saat bayi diberi susu lewat botol, posisi botol harus pas atau sejajar mulut bayi agar tak ada udara yang ikut masuk. Selain muntah, bayi juga bisa menderita alergi, terutama alergi terhadap susu sapi maupun susu formula. 

Photo: Copyright worthymothertips.com
Alergi terutama dapat terjadi karena faktor genetik. Penanganan yang dianggap paling tepat dan cukup baik adalah ibu menyusui harus menghindari makanan penyebab alergen (bahasa keren alergi) seperti telur, sea food, udang, kepiting, kacang-kacangan dan lain-lain. 

Satu hal yang penting untuk diperhatikan dari memiliki seorang bayi adalah mengganti popoknya secara teratur, terutama setelah bayi selesai buang air. Popok yang jarang atau terlalu lama diganti akan mengakibatkan ruam popok, salah satu penyakit yang juga sering dialami oleh bayi. 

Ruam popok ditandai dengan kulit yang memerah di area pantat dan selangkangan. Mencuci popok juga harus secara rajin dilakukan hingga betul-betul bersih. Pengobatan untuk ruam popok adalah dengan menaburkan bedak talek ke kulit bayi yang berwaran kemerahan karena ruam. 

Namun yang paling terpenting adalah menjaga kenyamanan kulit bayi agar selalu dipastikan kering sehingga terhindar dari resiko penyakit ini.
penyakit bayi
Photo: Copyright imgur.com
Beberapa penyakit lain yang harus diperhitungkan dan dapat timbul pada bayi antara lain, ialah mengalami kejang dan shock. Keduanya ini bisa terjadi sebagai akibat dari salah satu penyakit di atas yang tidak segera ditangani dengan benar. Kejang merupakan penyakit serius yang tak dapat disepelekan, karena dapat mengakibatkan kerusakan pada otak. 

Bayi yang kejang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Sementara shock dapat diakibatkan karena kekurangan cairan tubuh sebagai akibat dari diare. Perawatan untuk bayi yang shock ialah dengan diinfus di rumah sakit. 

Sahabat kejadiananeh.com, demikian informasi 13 penyakit pertama pada bayi yang harus kita semua ketahui terutama oleh para orangtua ataupun calon pasutri. Mengetahui dengan jelas gejala serta penanganan pertama akan sangat membantu agar penyakit tidak bertambah parah atau berujung pada komplikasi. Atau jauh lebih baik untuk mengkonsultasikan kepada ahlinya terlebih dahulu, yakni Dokter Anak.

0 Response to "13 Penyakit Pertama Pada Bayi yang Perlu Ibu Tahu"

Post a Comment