Sinopsis Beintehaa Antv Episode 150

Sinopsis Beintehaa Antv Episode 150.  Pada suatu hari Ghulam dan Shabana telah sampai di Barkath Villa dan Shabana bertanya kepada Nafisa jika ia mendapat kabar tentang Rizwan / Aayath?. ia mengatakan tidak, bahkan aku saat ini khawatir tentang mereka. aku sangat khawatir tentang Aaliya karena ia tak tahu apa yang Surayya akan lakukan terhadapnya kali ini. Ghulam bertanya pasti akan terjadi sesuatu sekarang ini. ia mengatakan tidak, tapi Surayya masih tak suka dengan Aaliya. Ghulam mengatakan kita akan pergi dengan Nafisa dan akan mencoba berbicara dengan Surayya. Nafisa mengatakan jika Surayya tahu bahwa ia membantu mereka, ia pasti akan menendang kami keluar. Ghulam pun menjawab kau benar, kita tak harus menyeret Nafisa dalam hal ini. Fahad dan Shaziya pun datang ke sana dan Fahad meminta Shabana dan Ghulam tak perlu khawatir karena Rizwan / Aayath akan ditemukan segera. Shaziya bertanya mengapa kalian tak melapor saja kepada polisi?. Pasti ini akan panjang masalahn ya kalau kita mengadu ke polisi ujar Ghulam. Nafisa mengatakan Aayath pasti kawin lari dengan pacarnya, ia tak sah hamilnya seperti Gauhar. Fahad meminta mereka berdua untuk berhenti untuk berfikir negatif dan berpikirlah baik dengan phupa / phupi.

Sepertinya Surayya melihat Aaliya memberikan obat unani kepada Usman dan ia berteriak sambil marah. Semua orang mendengar teriakan itu dan berlari masuk menuju ruangan itu. Surayya pun melempar obat unani itu padanya dan bertanya mengapa kau memberikan obat-obatan itu? Aaliya mengatakan tak akan apa-apa pasti ia cepat sembuh meminum obat unani ini. Surayya mulai memarahi dan menampar dia. Ghulam pun terkejut melihat kejadian itu dan meminta ia untuk berhenti. Nafisa pun nyengir melihat itu. Aaliya meminta Ghulam untuk tak mengatakan apa-apa. Ghulam melihat pipinya yang ditampar oleh Surayya dan bertanya bagaimana ia bisa menampar putrinya.. Ghulam meminta Shaziyya untuk tak mengganggu Aaliya lagi dan mengatakan kepada Surayya bahwa putrinya tak menjadi beban baginya. Surayya meminta untuk berbicara dengan jelas. Ghulam mengatakan ia melihat bahwa putrinya disiksa sehari-hari dan hari ini ia menampar di depan semua orang ketika ia tak berbicara keras sampai sekarang. Surayya mengatakan jika ia sudah berbicara, maka ia seharusnya tak harus memberikan obat itu itu adalah rumah aku dan aku tak ingin ada yang mengajarinya seperti itu bagaimana berperilaku dengan putri-mertua nya. Shabana mengatakan ada kebutuhan untuk mengajarkan kamu sebagai seorang mertua yang ingin putri mereka disiksa di depan semua orang. Surayya bertanya apakah kalian ingin mengambil putrinya dari sini?.

Dan Zain pun datang ke sana. Surayya mengatakan ia datang pada saat yang tepat dan meminta ia untuk mendengarkan apa yang mertua nya omongkan. Shabana mengatakan Surayya menampar Aaliya. Surayya menunjukkan obat unani dan mengatakan bahkan setelah kami tak memberikan izin, Aaliya memberikan obat unani kepada Usman. ia mengatakan tak tahu sejak hari apa Usman sudah diberikan obat ini. Shabana mengatakan Zain kau pasti tahu juga seberapa besar Aaliya mencintai Usman, ia memberinya obat untuk keuntungan Usman sendiri. Zain bertanya apa manfaat, ketika sudah diberikan obat itu?  Shabana meminta Aaliya tak menjelaskan Zain apa-apa karena ia bukan posisinya sekarang ini. Surayya mengatakan rumah ini akan diberikan peraturan yang telah berjalan seperti sebelumnya dan peraturan itu tak akan pernah berubah. Ghulam mengatakan ia tak bisa melihat penderitaan putrinya disini dan ia akan membawanya ke Bhopal selamanya. Nafisa nyengir mendengarkan perkataan itu. Ghulam memegang tangan Aaliya dan menyeret ia dari sana. Zain mencoba untuk pergi, tapi Surayya memberhentikan ia dan mengatakan jika kau menerima mengalahkan hari ini, maka kau harus menerima kekalahan untuk seumur hidup.

Zain mengatakan aku menikahinya dan berjalan menuju Aaliya sementara Surayya berjalan di belakangnya. Aaliya merasa sedih. Zain mengatakan padanya Aku mencintaimu . ia kemudian ingat kata-kata Usman ia harus menjadi istri yang patuh untuknya. ia pun berhenti dan mengatakan aku tak ingin pergi karena ini adalah rumah aku dan juga ia Zain suamiku bersama ibu mertua aku, aku harus menuruti Surayya, memang itu adalah kesalahan aku. ia meminta maaf  kepada Zain dan Surayya. Ghulam pun sangat emosional melihat Aaliya mengatakan seperti itu didepannya.

0 Response to "Sinopsis Beintehaa Antv Episode 150"

Post a Comment